Waking Hypnosis (Hypnosis Tanpa Tidur)

     Waking Hypnosis (Hypnosis Tanpa Tidur) adalah sebuah teknik yang dilakukan oleh Hypnotist untuk membawa klien dan memanipulasi pikiran klien di alam Trance nya tanpa melalui persetujuan, Induksi dan Deepening terlebih dahulu. Teknik yang biasa di pakai adalah Shocked (terkejut), Confused (membingungkan pikiran), Overload (kelebihan informasi), Mengakses data yang sudah lawas (accesing).

     Untuk melakukan Waking Hypnosis sang Hypnotist harus pandai menjalin Rapport dengan sangat baik dan juga mampu membypass pikiran sadar klien untuk langsung memasuki kondisi Trance. Menjalin/membangun Rapport adalah hal terpenting yang harus dilakukan seorang Hypnotist karena Rapport adalah awal terbukanya gerbang menuju ke alam bawah sadar klien. Milton Erickson menyatakan, jika sang Hypnotist sudah menjalin Rapport yang baik maka klien tersebut sebenarnya sudah masuk ke dalam kondisi Light Trance (ringan).

Cara Melakukan Waking Hypnosis:
1. Menggunakan Sugestivity Test (Hand Locking + Shock)

     Kita ambil contoh saja pada saat test tangan baja. Setelah berhasil melakukan test dan menemukan klien yang sangat sugestif, Hypnotist akan langsung lanjut ke Waking Hypnosis. Contoh percakapan:

Hypnotist : Semakin Anda memaksa untuk membukanya, maka yang terjadi adalah tangan Anda akan semakin kuat dan terkunci sangat rapat sekali.
Klien : (Kesusahan untuk membuka kuncian tangannya)
Hypnotist :  Mau normal lagi tangannya??
Klien : Mau (sambil menganggukkan kepala)
Hypnotist : Oke nanti saya hitung 1 sampai 5, hitungan ke 5 tangan kamu akan kembali normal. Mengerti? 

Klien : Iya (sambil mengangguk)
Hypnotist : Jadi tangan kamu akan normal jika hitungan saya sampai pada angka ??
Klien : 5 

Hypnotist : Bagus sekarang saya hitung 1 sampai 5, oke... 1... .... 2..........3......(sebelum sampai hitungan ke 4 jentikan tangan Anda di depan mata klien sambil mengatakan) LUPAKAN NAMA KAMU SEKARANG.
Klien : (terlihat bingung)
Hypnotist : Semakin kamu mencoba untuk mengingatnya maka nama kamu akan semakin hilang.


2. Overload

     Manusia memiliki kemampuan untuk memikirkan banyak hal dalam sekaligus. Namun hanya dibatasi hingga 8 - 10 hal saja. Jika lebih, yang terjadi adalah otak mengalami overload dan akhirnya bingung/hang dan otomatis Critical Area (gerbang menuju alam bawah sadar akan terbuka). Contoh :

Hai, apa kabar? lama nggak ketemu ya? oh iya tadi saya kesini bawa motor merah ya? Tadi kamu kesini pake apa? Gimana kabarnya ayahmu? sepatuku warnanya sama seperti bajumu ya? eh iya sekarang jam berapa ya? (jika klien melihat jam berarti klien sudah overload dan mengikuti intruksi kita) eh nggak jadi lah, lupain aja nama kamu. Udah lupain aja SEKARANG, karena namamu udah HILANG dari otakmu.

3. Confusion

     Saat pikiran mengalami kebingungan, maka pikiran hang untuk beberapa detik. Di saat inilah saat yang cocok untuk memasukkan sugesti yang tersirat. Untuk membingungkan otak subjek, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan melakukan pemutusan pola, atau melakukan pembicaraan yang ambigu.

Contoh memutus pola:
  • Memutus pola jabat tangan (Sering saya lakukan saat berdiskusi dengan klien):

Hypnotist : Halo, selamat pagi? (mengulurkan tangan seolah akan berjabat tangan, lalu saat klien hendak membalas jabatan, saya membetulkan baju) RILEKS SAJA ya. (lalu berjabat tangan lagi) mari silahkan duduk.
  • Memutus pola bicara: (beberapa kali saya gunakan terhadap teman saya)

Hypnotist : Nah jadi seandainya kalian semua, (jeda beberapa detik, beberapa teman saya terlihat menunggu kalimat saya, terjadi hang) BELAJAR GIAT MULAI SEKARANG, kalian pasti dapat nilai yang baik dari saya.

Contoh melakukan pembicaraan yang ambigu:

Hypnotist : Apakah kalian tahu tahu bulat itu tahu susu baru yang tahunya menjadi satu?
Klien :  (bingung)

Hypnotist : Oke, lupain aja yang tadi saya katakan. LUPAKAN JUGA NAMA KAMU.

4. Mengakses data yang sudah lama tersimpan (accessing)
     Cara ini beberapa kali saya gunakan saat sedang mengobrol. Dalam hal ini saya menggunakan Eye Accessing Cue. Setelah mendapatkan baseline dari subjek, saya memberikan sugesti saat subjek sedang mengakses data internalnya (Digital auditory). Seringkali saya menanyai hal yang membuat subjek berpikir lama sehingga saya punya waktu untuk memasukkan sugesti. Yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah waktunya harus pas saat subjek mulai mengakses internal datanya.

Hypnotist : Dim, ingat tidak tiga tahun yang lalu waktu hari senin saya ngomong ke kamu?
(subjek mulai mengakses ingatannya, saat matanya mengarah ke bagian digital auditory, saya langsung memberikan sugesti.)
Hypnotist : Kalau hari ini SEMANGAT Dim! (padahal sebelumnya subjek terlihat lesu, setelah itu subjek terlihat lebih semangat dan tersenyum).


Selanjutnya.

     Nah, itu adalah hal-hal dasar dalam waking hypnosis. Selanjutnya Anda dapat menggabungkan dua teknik atau tiga teknik sekaligus sesuai dengan kreativitas dan jam terbang Anda. Hypnosis bukan hanya dipelajari saja tetapi juga di praktekkan. Terus praktek, modifikasi dan temukan yang terbaik.

1 komentar:

Ahas Outdoor mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar